(disingkat PON)
adalah pesta olahraga nasional di Pekan Olahraga NasionalPekan Olahraga NasionalIndonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruhprovinsi di Indonesia.
Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah
multi even olahraga nasional yang diselenggarakan (empat) tahun sekali, dan merupakan
titik kulminasi kegiatan keolahragaan dalam rangka peningkatan dan pengembangan
prestasi olahraga nasional. Disamping itu, PON dijadikan sebagai ajang evaluasi
hasil pembinaan yang dilaksanakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia
(KONI) Provinsi bersama-sama Pengurus Provinsi (Pengprov) cabang olahraga, KONI
Kabupaten/Kota sertasemua komponen di setiap daerah.
PON pertama dilaksanakan di kota Solo
pada tanggal 8 – 12 September 1948 dijadikan sebagai sarana pemersatu bangsa
melalui kegiatan olahraga. Sebagai sarana pemersatu bangsa yang merupakan salah
satu tujuan pokok penyelenggaraan PON tersebut harus tetap dipertahankan dan
ditingkatkan kualitasnya dalam rangka lebih meningkatkan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejalan dengan perkembangan kehidupan
berbangsa dan bernegara, tujuanpenyelenggaraan PON juga diharapkan untuk dapat
menjaring bibit atlet potensial, yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan
menuju prestasi yang lebih tinggi.
Dengan penyelenggaraan PON secara bergilir,
akan tercipta dan terbentuk pemerataan pembangunan khususnya pembangunan sarana
dan prasarana keolahragaan, serta sektor lain yang pada gilirannya dapat
mendorong percepatan peningkatan dan pengembangan prestasi olahraga nasional
dan sekaligus memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa.
Terpanggil atas peran, fungsi serta
dampak positif penyelenggaraan PON dalam memajukan dan mengembangkan potensi
daerah, KONI Provinsi Riau bersama Pemerintah Daerah Provinsi Riau telah
mengajukan usulan sebagai calon tuan rumah penyelenggaraan PON XVIII Tahun
2012. Selain Provinsi Riau terdapat 2 (dua) provinsi lain yang mencalonkan diri
kepada KONI. Melalui forum Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa
(Musornaslub) yang diadakan khusus untuk memilihcalon tuan rumah pada tanggal
12 Agustus 2006, Provinsi Riau terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara PON
XVlll Tahun 2012, dan kemudian diajukan kepada Wakil Presiden Republik
Indonesia untuk dapat diputuskan.
Sebagai penyelenggara, Provinsi Riau
berupaya melakukan modernisasi pelaksanaan yang menyangkut venus, administrasi
pelayanan dengan menggunakan Teknologi Informasi (IT). Modernisasi
penyelenggaraan PON juga diharapkan untuk membudayakan perilaku hidup tertib
dan menjaga kebersihan serta keamanan yang tercermin dalam konsep Green PON
XVIII Tahun 2012 Provinsi Riau. Green PON menyajikan program penghijauan,
keindahan kota, menciptakan suasana asri dannyaman di halaman dan lingkungan
venus, hotel serta menambah kantong paru-paru kota
Penyelengaraan PON I
Setelah dibentuk
pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite
Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini
menjadi KONI - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948. Usaha Indonesia untuk mengikuti
olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga
resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional
Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat
diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut.
Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh
pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor
Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris,
sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di
London dengan memakai paspor Belanda tidak
dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London
dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan
rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal
dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.
Mengingat
dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar
PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan
semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan
berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan
olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).
Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat
itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion
Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu
Stadion Sriwedari termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di
Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga
hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk
menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama
(PON I) pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 1948.
Selain itu PON I juga membawa misi untuk
menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya
dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih dapat membuktikan
sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.
Upacara
pembukaan PON II diStadion Ikada, Jakarta
#
|
Tuan
rumah
|
Provinsi
|
Tanggal
|
Juara
Umum
|
VI 1
|
-
|
|||
BELUM
BERLANGSUNG
|
||||
BELUM
BERLANGSUNG
|
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/PON
0 Coment