1.     Teknik Pengumpulan Data

Berikut merupakan beberapa teknik dalam pengumpulan data yang dapat digunakan dalam laporan magang industri, antara lain:

a.     Observasi Langsung

Teknik dapat mengamati proses kerja dan praktek industri secara langsung di lapangan untuk mengumpulkan data tentang berbagai aspek operasional dan prosedur yang digunakan.

b.     Wawancara

Teknik dengan melakukan wawancara dengan karyawan, manajer, atau pemimpin industri untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang budaya organisasi, tugas pekerjaan, tantangan, dan peluang di industri tersebut.

c.     Kuesioner

Dengan cara mendistribusikan kuesioner kepada responden terpilih, baik itu karyawan maupun pelanggan, untuk mengumpulkan data tentang preferensi, kepuasan, atau pandangan mereka terhadap produk atau layanan.

d.     Analisis Dokumen

Teknik yang dapat dilakukan dengan menganalisis dokumen-dokumen seperti laporan keuangan, prosedur operasional, kebijakan perusahaan, atau dokumen-dokumen lainnya yang relevan untuk mendapatkan wawasan tentang kinerja dan praktek industri.

e.     Studi Kasus

Melakukan studi kasus tentang proyek atau masalah tertentu yang dihadapi oleh perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan industri tersebut, untuk memahami lebih dalam tentang strategi yang diterapkan dan hasil yang dicapai.

2.     Teknik Pelaporan Data

Berikut merupakan beberapa teknik pelaporan data yang dapat digunakan untuk laporan magang industri, antara lain:

a.     Laporan Tertulis

Dengan menyusun laporan tertulis yang mencakup hasil observasi, analisis data, temuan, dan rekomendasi berdasarkan pengalaman mereka selama magang industri.

b.     Presentasi

Menyampaikan hasil magang melalui presentasi yang disertai dengan visual seperti grafik, diagram, atau tabel untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang temuan dan rekomendasi mereka kepada audiens.

c.     Poster atau Brosur

Menyusun poster atau brosur yang merangkum temuan utama dan hasil magang, yang dapat dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan di industri atau disajikan dalam acara presentasi.

d.     Pameran atau Seminar

Mengorganisir pameran atau seminar untuk membagikan hasil magang kepada publik, nserta untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran dengan sesama mahasiswa atau profesional di industri tersebut.

e.     Laporan Video atau Multimedia

Membuat laporan dalam bentuk video atau multimedia yang menampilkan pengalaman magang, temuan, dan rekomendasi mereka dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

Dengan menggunakan kombinasi teknik pengumpulan dan pelaporan data yang sesuai, menyajikan hasil laporan efektif dan memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan industri dan peningkatan keterampilan pribadi mereka.

- Suap (bribery), dimaksudkan untuk memanipulasi seseorang dengan membeli pengaruh. Pembelian itu dapat dilakukan baik dengan membayarsejumlah uang atau barang, maupun pembayaran kembali setelah transaksiterlaksana.

-  Paksaan (coercion), merupakan tekanan, batasan, dorongan dengan paksa atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman.

- Penipuan (deception), tindakan memperdaya, menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau melakukan kebohongan.

- Pencurian (theft), mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil properti milik orang lain tanpa persetujuan pemiliknya.

- Diskriminasi tidak jelas (unfair discrimination), perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yangdisebabkan oleh ras, jenis kelamin, kewarganegaraan, atau agama.

Kepuasan Pelanggan (Customer Oriented), Rosulullah SAW selalu menerapkan prinsip selalu menjaga kepuasan pelanggan dengan memberikan kejujuran, keadilan serta amanah dalam kontrak bisnisnya. Jika terjadi perbedaan pandangan maka diselesaikan dengan damai dan adil tanpa ada unsur-unsur penipuan yang dapat merugikan salah satu pihak, oleh karenanya pelanggang tidak pernah merasa dirugikan dan tidak ada keluhan tentang janji-janji yang diucapkan, karena barang-barang yang disepakati dalam kontrak tidak ada yang dimanipulasi atau dikurangi.

Prinsip kejujuran dan keterbukaan dalam bisnis merupakan kunci keberhasilan. Transparansi terhadap konsumen adalah ketika seorang produsen terbuka mengenai mutu, kuantitas, komposisi, unsur-unsur kimia dan lain-lain agar tidak membahayakan dan merugikan konsumen.

Persaingan yang sehat, Islam melarang persaingan bebas yang menghalalkan segala cara karena bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah Islam. Islam memerintahkan umatnya untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, yang berarti bahwa persaingan tidak lagi berarti sebagai usaha mematikan pesaing lainnya, tetapi dilakukan untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi usahanya.

Keadilan, setiap bentuk ketidakadilan harus lenyap dari muka bumi. Oleh karena itu, Nabi Muhammad SAW selalu tegas dalam menegakkan keadilan termasuk keadilan dalam berbisnis. Saling menjaga agar hak orang lain tidak terganggu selalu ditekankan dalam menjaga hubungan antara yang satu dengan yang lain sebagai bentuk dari keadilan.